
TAGAR INDONESIA. COM – Cuaca ekstrem di China memakan korban.
Sebab akibat cuaca ekstrem itu mengakibatkan longsor yang dipicu hujan lebat di Provinsi Sichuan, barat daya China telah menewaskan sedikitnya satu orang dan menyebabkan 30 orang hilang. Hal itu menurut laporan media pemerintah pada Minggu (9/2/2025).

Dilansir dari AFP, longsor terjadi pada Sabtu di Desa Jinping, Kota Yibin, sekitar pukul 11.50 waktu setempat.
Hingga Minggu pagi, jumlah korban tercatat satu orang tewas dan 28 lainnya masih hilang, menurut kantor berita Xinhua.
Sedangkan dua orang berhasil diselamatkan pada Sabtu.
Sebanyak lebih dari 900 petugas penyelamat dikerahkan untuk mencari korban yang hilang.
Rekaman video yang dirilis penyiar negara CCTV menunjukkan tim penyelamat menggunakan senter untuk mencari korban di tengah puing-puing dalam kondisi gelap.
“Studi awal menunjukkan bencana ini terjadi akibat curah hujan yang berkepanjangan serta faktor geologi,” kata CCTV.
China memang dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir.
Termasuk banjir besar yang menewaskan puluhan orang tahun lalu.
Para ilmuwan menyebut perubahan iklim sebagai penyebab meningkatnya frekuensi peristiwa cuaca ekstrem.
Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan otoritas untuk melakukan segala upaya untuk mencari dan menyelamatkan korban hilang, meminimalkan jumlah korban, serta menangani dampak bencana dengan cepat dan tepat. (*)
