
TAGAR INDONESIA.COM – Pengunjung Pantai Balaikambang Rabu (9/4/2024) gempar.
Penyebabnya tiga orang wisatawan Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dikabarkan hilang terseret ombak.
Hingga pukul 21.54 WIB, tim SAR masih terus melakukan pencarian tiga korban hilang.

Informasi yang digali tim media tagar indonesia, tiga orang korban yang hilang terseret ombak tersebut adalah anggota rombongan Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Kebetulan mereka sedang berwisata di Pantai Balaikambang.
Pengelola Pantai Balekambang, Jono ketika dikonfirmasi mengatakan hingga saat ini tiga orang yang hilang terseret ombak belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim SAR.
“Sampai malam ini (pukul 21.54 WIB) tim SAR dikerahkan untuk pencarian tiga korban. Semoga segera diketemukan,” ujar Jono kepada tagarindonesia.com.
Awalnya ada lima orang yang terseret ombak. Akan tetapi dua orang berhasil diselamatkan.
Jono mengungkapkan rombongan korban berjumlah 10 orang. Mereka datang dengan menggunakan mobil yang dikemudikan oleh Abdul Hamid, warga Kedungkandang, Kota Malang.
Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 13.00 WIB, delapan orang anggota rombongan remaja ini berenang di pantai.
Nahasnya, semuanya terseret ombak. Namun tiga orang yakni, atas nama Andi Khoirul Raffi (16), Kayy Yugo (15), dan Ridho Akbar (15), masih bisa diselamatkan.
Namun lima remaja lainnya, tak terhindarkan dari seretan ombak laut selatan itu.
Hingga rekan-rekannya melapor ke pihak pengelola. Yang selanjutnya menghubungi Tim SAR dan aparat Kepolisian untuk membantu proses pencarian.
“Alhamdulilah hampir dua jam lebih pencarian, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan dua orang wisatawan. Yakni wisatawan asing asal Jerman bernama Helena (23), dan Rio Candra Hidayat (17), asal Probolinggo. Keduanya langsung dievakuasi ke Puskesmas Bantur dalam kondisi syok dan mendapatkan perawatan medis,” beber Jono.
Sementara, tiga korban yang belum ditemukan adalah Lutfi Munawar (15) asal Mojokerto, Yasir Arafat Inninawa (15) asal Sidoarjo dan Fahmi Sirilah (15) asal Sidoarjo.
Ketiganya korban yang masih hilang ini merupakan pelajar MTs Amanatul Ummah yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Ditambahkan Jono, pihak pengelola pantai selalu rutin memberikan imbauan kepada wisatawan untuk tidak berenang di area berbahaya.
Baik melalui pengeras suara, papan peringatan maupun imbauan langsung.
“Kami tak kurang-kurang mengingatkan pengunjung soal bahaya ombak. Tapi banyak yang mengabaikan peringatan itu,” pungkasnya.
Hingga saat ini, proses pencarian tiga korban masih berlangsung. (*)
