
TAGAR INDONESIA.COM – Direktur Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Priyo Sudibyo, mengungkapkan secara terbuka kondisi internal perusahaan daerah air minum Kota Malang yang disebutnya mengalami keroposan parah sebelum dirinya menjabat.
Dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam apel pegawai dan rapat bersama DPRD, Priyo menyebut pengelolaan Tugu Tirta sebelumnya ditandai dengan lemahnya sistem internal, pemborosan anggaran, serta tertutupnya data dan informasi penting.

Meski belum genap setahun menjabat Direktur Utama Tugu Tirta, Priyo telah mencoret 4 CV yang ‘Nakal’ sebagai peringatan agar dibawah kepemimpinannya tidak ada lagi yang bermain-main dengan Perumda Tigu Tirta.
“Saya ngomong terus terang, ini keropos. Dan sudah ada 4 CV saya coret” ungkap Priyo saat ditemui di kantornya. Kamis (15/5/2025) kemarin.
Ia menilai bahwa secara aset dan jumlah pelanggan, Tugu Tirta sudah unggul. Namun, manajemen yang bobrok membuat perusahaan justru sakit dan nyaris tidak mampu bertahan secara keuangan.
Lebih lanjut, ia menyoroti bagaimana selama bertahun-tahun data internal disembunyikan, bahkan dari dewan pengawas dan Komisi B DPRD Kota Malang.
“Baru kali ini BUMD Tugu Tirta terbuka selama 5 tahun. Sebelumnya, semua ditutup-tutupi,” ujar Priyo, menirukan yang disampaikan Komisi B.
Priyo mengaku memilih membuka seluruh laporan dan manajemen ke publik untuk mencegah risiko pribadi dan memperbaiki integritas perusahaan.
Ia juga menekankan bahwa selama enam bulan pertama menjabat, fokusnya adalah mengevaluasi dan mendeteksi titik-titik keropos di dalam tubuh perusahaan.
Kini, meskipun kondisi keuangan masih minim, langkah-langkah efisiensi mulai dilakukan dan harapannya pada tahun 2026, Perumda Tugu Tirta bisa bangkit dan menjadi salah satu BUMD terbaik di Jawa Timur.
“Yang penting sekarang kita berbenah. Saya nggak urus masa lalu. Tapi saya sampaikan apa adanya. Ini untuk kebaikan semua,” pungkasnya.(Ayb)
