
TAGARINDONESIA .COM – Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan pada hari Idul Fitri. Selain menjadi momen kegembiraan, Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi diri dan mempererat silaturahmi antar sesama. Menyambut hal itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar acara tradisi Halal Bihalal pada 9 April 2025. Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat semangat kebersamaan di kalangan civitas akademika dan memperkokoh atmosfer kekeluargaan di UMM.
Acara Halal Bihalal semakin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan oleh Tokoh Senior UMM, Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo. Dalam ceramahnya, Imam Suprayogo menceritakan sejarah perjuangan UMM menuju kampus yang unggul dan berkemajuan. Dengan pengalaman hampir 50 tahun mendampingi UMM, ia menegaskan rasa syukur atas pencapaian UMM yang melampaui cita-cita dan harapan para pendahulu. Menurutnya, pencapaian tersebut bukanlah hasil kerja sembarangan, melainkan buah dari semangat juang yang tak kenal lelah dan pengorbanan yang terus diteruskan.

“Di UMM itu ada semangat berjuang. Ini adalah kunci dari kesuksesan dan pencapaian UMM saat ini. Lalu, semangat juang itu diterjemahkan dan diimplementasikan. Selain itu, UMM juga selalu berpegang kepada Alquran dan Sunnah, serta kepada nilai-nilai yang dicontohkan oleh sesepuh Muhammadiyah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Imam Suprayogo juga berbagi cerita mengenai pengalamannya dalam mengubah IAIN menjadi UIN Malang. Kepemimpinannya di UMM, menurutnya, telah menyalurkan energi positif yang memberi dampak pada lembaga pendidikan lainnya. Ia percaya bahwa sistem kerja yang ilmiah dan terstruktur akan menghasilkan ilmu yang bermanfaat luas, tidak hanya untuk UMM, tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia dan global.
“Pencapaian yang kita raih, haruslah didorong oleh kerja keras, berpikir rasional, kesabaran, keikhlasan, dan perjuangan yang gigih. Dalam momen yang fitrah ini, mari kita saling melengkapi kekurangan dan menyatukan kelebihan di antara kita untuk menjadi sebuah kekuatan yang menjadikan UMM sebagai dasar kemajuan,” tambahnya.
Selain tausiyah dari Prof. Imam Suprayogo, acara Halal Bihalal ini juga merupakan bagian dari tradisi panjang yang telah terbangun di UMM. Tradisi ini, yang sudah menjadi bagian dari warisan budaya tak benda, tidak hanya berfungsi untuk merayakan kemenangan setelah Ramadan, tetapi juga untuk mencairkan hubungan antar individu yang mungkin sempat terputus. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., menegaskan pentingnya acara ini dalam menjaga hubungan yang harmonis dan saling memaafkan.
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, turut memberikan pesan yang mendalam kepada seluruh warga UMM. Menurutnya, Idul Fitri bukan hanya tentang merayakan kemenangan, tetapi juga tentang refleksi diri dan menetapkan niat untuk UMM yang lebih berkemajuan. “Taqabbanallahu minna wa minkum, minal aidzin wal faidzin adalah ungkapan untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Mari kita renungkan momen ini bersama agar kita semakin termotivasi untuk melakukan yang lebih baik di masa depan,” tutur Nazaruddin dengan penuh harapan.
Acara Halal Bihalal UMM ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi sarana untuk merajut kembali hubungan antar civitas akademika dan mewujudkan visi UMM yang lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan perjuangan yang terus dipupuk, UMM akan terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkemajuan. (*)
