
TAGAR INDONESIA.COM – Penyidik KPK berhasil membongkar dugaan korupsi si lingkungan PT ASDP.
Bahkan KPK langsung menahan tiga orang tersangka kasus dugaan korupsi tersebut.

Adapun ketiga tersangka itu Ira Puspadewi selaku Direktur Utama ASDP nonaktif, Harry Muhammad Adhi Caksono (Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP) dan Yusuf Hadi (Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP).
“Sejak 19 Agustus 2024, KPK telah menetapkan tersangka dari dewan direksi PT ASDP dan satu orang swasta yaitu pemilik dari PT Jembatan Nusantara,” ujar Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo saat konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
Budi mengatakan KPK telah melakukan upaya hukum atau upaya paksa terhadap tersangka-tersangka tersebut dengan melakukan penahanan yaitu terhadap tersangka IP, MYH dan HM.
Jubir KPK Tessa Mahardika menambahkan ketiga tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan di rutan kelas I Jakarta Timur cabang KPK.
Penahanan dimulai per 13 Februari 2025 hingga 20 hari ke depan atau sampai 4 Maret 2025 di rutan kelas I Jakarta Timur cabang KPK.
Seperti diberitakan terkait kasus ini, KPK juga menyampaikan perkembangan pengusutan kasus dugaan korupsi di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan menyita 23 aset tanah dan bangunan dengan senilai Rp 1,2 triliun.
“Pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2024, penyidik KPK telah melakukan penyitaan terhadap aset tanah dan bangunan sebanyak 23 bidang tanah dan bangunan dengan nilai estimasi penyitaan sebesar kurang lebih Rp 1,2 triliun,” kata jubir KPK, Tessa Mahardhika, dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2024).
Aset tersebut tersebar di sejumlah wilayah, yakni di Bogor 2 bidang, Jakarta 7 bidang, dan Jawa Timur 14 bidang.
“Tersebar di wilayah Bogor (2 bidang), Jakarta (7 bidang), dan Jawa Timur (14 bidang). Bahwa penyitaan yang dimaksud terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam proses Kerja Sama Usaha (KSU) dan Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tahun 2019-2022,” ujarnya.
Pada Maret 2022, ASDP mencaplok PT Jembatan Nusantara.
Dilansir dari situs resmi ASDP, PT Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal feri swasta yang mengoperasikan enam lintasan long distance ferry atau LDF dengan jumlah armada 53 unit kapal.
Akuisisi tersebut membuat ASDP memiliki 219 unit kapal atau bertambah 53 dari sebelumnya 166 unit kapal.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu pada 17 Juli 2024 mengatakan penyidikan perkara ini sudah dimulai sejak 11 Juli 2024.
Sementara itu, Tessa Mahardhika selaku jubir KPK menyampaikan dugaan kerugian negara sementara Rp 1,27 triliun.
Sehingga dalam perkara ini, KPK sudah menjerat 4 orang sebagai tersangka, yaitu:
1. Ira Puspadewi selaku Direktur Utama ASDP nonaktif
2. Harry Muhammad Adhi Caksono selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP
3. Yusuf Hadi selaku Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP
4. Adjie selaku Pemilik PT Jembatan Nusantara. (Galih)
