
MALANG | TAGARINDONESIA.COM – Gelaran event Pasar Kangen Malang Djadoel 2 di Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ) Suhat resmi dibuka untuk warga Malang Raya.
Adapun yang membuka acara yang diinisiasi Forum Malang Jurnalis oleh Ketua GANN (Gerakan Anti Narkoba Nasional) Dwi Indrotito Cahyono SH, MM.

Pembukaan acara Malang Djadoel 2 yang digelar selama tujuh hari (30 Juni-6 Juli) ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Sam TITO (panggilan akrab Dwi Indrotito Cahyono).
Acara pembukaan semakin meriah dengan atraksi dan hiburan kesenian bantengan.
Tak ayal pengunjung yang sudah berjubel mulai habis magrib tak mau beranjak dari lokasi pertunjukkan hingga atraksi bantengan selesai sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain Sam Tito, acara yang digelar dengan semangat melestarikan budaya dan sejarah Kota Malang yang kaya nilai lokal ini juga mendapatkan apresiasi dari anggota DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika yang kebetulan juga berkenan hadir di lokasi acara.
Dalam sambutannya, Sam Tito mengatakan Pasar Kangen Malang Djadoel ini bukan sekadar ajang nostalgia. Akan tetapi event ini menjadi media edukasi generasi muda agar tak melupakan akar budaya mereka.
“Melalui Pasar Kangen Malang Djadoel ini, kami ingin masyarakat kembali merasakan atmosfer kehidupan zaman dulu, penuh nilai gotong royong, sopan santun, dan kearifan lokal,” ujar pria yang berprofesi sebagai Lawyer ini.
Pantauan jurnalis media ini, selain sajian hiburan seni budaya, acara ini juga diramaikan dari pameran barang antik, bazar kuliner legendaris tempo dulu, permainan rakyat, pertunjukkan film layar tancap hingga pemeran produk seni.
Sekedar diketahui, kegiatan ini bisa digelar berkat dukungan berbagai komunitas budaya, seniman lokal, pelaku UMKM.
Diantaranya Dewan Kesenian Malang, Tithiek Tenger, Apik (Asosiasi Pecinta Keris), Pasebar (Pasar Seni Bareng), Jaranan Malang Raya, Srikandi DPC PP Kota Malang, Ansor Lowokwaru, KOMPAK, GANN.
Selaian itu, gelaran acara ini juga mendapatkan dukungan dari sponsorship diantaranya PR Sejiwa, Travel Biro Haji dan Umroh Tombo Ati, Goodland Residence, Podo Rukun Group, Grab, Indosat, carasun, ayam Geprek Sai dan Bulog.
Sam Tito yang sekaligus Presdir KHYI menegaskan keterlibatan generasi muda sangat penting dalam pelestarian budaya. “Melawan narkoba tak hanya soal penegakan hukum, tapi juga soal membangun karakter bangsa melalui seni dan budaya,” ucapnya.
Sementara salah satu pengunjung dari Surabaya, Siska Ardhani (32), mengaku datang khusus ke tempat tersebut bahwa dirinya berkunjung ke sanak saudaranya yang tak jauh dari dilaksanakannya pagelaran tersebut.
Siska mengaku terkesan dengan suasana yang ditawarkan.
“Acaranya keren banget. Nuansa djadulnya terasa sekali, dari musik sampai jajanan lawasnya. Saya serasa balik ke masa kecil,” ujarnya antusias.
Siska berharap Pasar Kangen Malang Djadoel 2 ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan. Sebab acara ini bisa menjadi alternatif hiburan rakyat yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam semangat cinta budaya dan nasionalisme. (gus)
