
TAGAR INDONESIA.COM – Aksi teror yang terjadi terhadap media Tempo harus dilawan.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi di Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Budi Arie Setiadi mengatakan pengiriman kepala babi dan bangkai tikus tanpa kepala tersebut sejatinya adalah pesan ancaman terhadap pers Indonesia secara keseluruhan.
“Teror murahan begini akan dilawan oleh segenap kekuatan prodemokrasi, ancaman terhadap Tempo sangat mungkin berkaitan dengan kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan,” ujar Budi Arie Setiadi.
Budi Arie mengatakan apabila terjadi sengketa dengan media massa sudah diatur melalui Dewan Pers. Sehingga sesuai kaidah hukum dan demokrasi.
“Penggunaan cara di luar koridor tersebut tentu saja tidak dibenarkan, apalagi kalau menggunakan cara-cara teror dan intimidasi,” kata Budi Arie.
Budi Arie menambahkan, pihaknya mendorong polri untuk segera menangkap pelakunya.
Budi Arie menegaskan Projo pun meyakini teror terhadap pers Indonesia tersebut tidak akan menyurutkan para jurnalis melaksanakan perannya dalam mendidik dan mengontrol masyarakat.
“Awak Tempo dan media-media lainnya jangan kendor. Jangan terpengaruh. Pokoknya, kita lawan intimidasi dan teror model beginian demi Indonesia yang lebih baik.“ tegas pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koperasi ini.
Sekedar informasi, Budi Arie ternyata juga memiliki latar belakang sebagai seorang jurnalis atau wartawan.
Saat reformasi bergejolak 1998, Budi Arie menginisiasi dan mendirikan surat kabar yang kritis, Bergerak, pada 1998.
Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada 1994-1996.
Selanjutnya, bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya mingguan ekonomi Kontan.
Budi menjadi jurnalis Kontan sejak 1996 hingga 2001. (Ahmad Ghufron)
